Minggu, 30 September 2012

Penjodohan

Pengenalan pasangan kenari (jantan dan betina) merupakan tahap pertama dalam penjodohan. Pada tahap ini, burung kenari yang akan dijodohkan disiapkan pada sangkar yang berbeda. Masing-masing sangkar diberi makanan dan minuman secukupnya. Di dalam sangkar burung kenari betina disiapkan sarang tempat untuk bertelur yang diletakkan disudut kiri atas atau lebih tinggi daripada
pintu sangkar dan tempat pakan maupun minumnya. Penempatan sangkar tempat bertelur sangat penting karena burung kenari sering tidak mau mengerami telurnya bila merasa tidak nyaman, terutama pada saat peternak mengganti makanan dan minuman. Selain itu, disamping kiri atau kanan serta atas sarang sebaiknya ditutup dengan kertas semen untuk memberi kenyamanan pada burung kenari pada saat mengerami telurnya.
Penjodohan burung kenari dapat dilakukan dengan beberapa macam cara. Penjodohan dapat dilakukan dengan tiga macam cara, antara lain:

a. Penjodohan dengan pasangan tetap

Penjodohan dengan pasangan tetap adalah proses penjodohan yang dilakukan dengan menggunakan pasangan yang sama. Penjodohan dengan pasangan tetap menurut beberapa peternak dianggap kurang efektif karena satu jantan hanya dikawinkan dengan beberapa betina umumnya 5 indukan betina dan bahkan cuma satu betina saja. Padahal, satu induk jantan dapat dikawinkan dengan beberapa induk betina selama waktu istirahat dan menu makanannya terjamin.
Dalam proses penjodohan dengan pasangan tetap ini mempunyai keuntungan, antara lain kualitas pembuahan telur oleh pejantan baik, anak yang dihasilkan akan terawat karena kenari jantan juga ikut mengeram telur dan memberi makan anak-anaknya sehingga prosentase hidup anakannya tinggi.

b. Penjodohan dengan pasangan tidak tetap

Penjodohan dengan pasangan tidak tetap umumnya dilakukan oleh penangkar yang hanya memiliki induk jantan terbatas, sedangkan jumlah induk betina cukup banyak. Proses penjodohannya hanya berdasarkan situasi, misalnya ketika ada induk betina yang sudah dijodohkan karena anak-anaknya sudah dapat makan sendiri. Jika induk betina tersebut sudah tampak siap kawin lagi, maka dapat segera dijodohkan dengan induk jantan lain supaya tidak terlambat untuk bertelur lagi.
Keuntungan penjodohan tidak burung kenari dengan pasangan yang tidak tetap adalah produksi telur dan anakan kenari dapat berlangsung terus menerus sampai batas waktu tertentu. Sedangkan kelemahan penjodohan burung kenari dengan pasangan yang tidak tetap adalah kualitas anakan kenari yang dihasilkan kurang bagus, peternak berorientasi pada jumlah produksi yang dihasilkan. Dalam penjodohan pasangan tidak tetap ini satu jantan dapat dikawinkan dengan 5 betina, namun perlu diperhatikan tentang kesehatan pejantan tersebut. Agar kualitas pejantan selalu terjaga dan tetap fit, maka kualitas pakan dan kebutuhan menu pakan harus diperhatikan. Makanan yang diberikan harus lebih baik dari pakan yang diberikan biasanya agar kebutuhan energi dan nilai kalori yang masuk ke dalam tubuh kenari jantan seimbang dengan tenaga yang dikeluarkan untuk membuahi telur kenari-kenari betina. Jika hal ini tidak diperhatikan makan kualitas dari pejantan tersebut akan menurun dan akhirnya menyebabkan kematian.
Penjodohan dengan menggunakan pasangan tidak tetap  ini juga mempunyai kelebihan karena pada proses penjodohan ini hanya diperlukan satu jantan untuk beberapa  induk betina untuk melakukan reproduksi. Jadi dalam proses penjodohan ini lebih hemat daripada dengan menggunakan pasangan tetap. Umumnya pasangan tidak tetap ini setelah induk bertelur, maka indukan betina saja yang mengeram sampai meloloh anakannya sendiri sehingga prosentase hidup anaknya lebih rendah daripada dengan pasangan tetap.

c. Penjodohan secara masal

Penjodohan burung kenari secara massal dilakukan dengan cara memasukkan bebarapa kenari jantan dan betina menjadi satu dalam sangkar yang cukup besar. Cara penjodohan kenari secara massal ini umumnya sudah ditinggalkan oleh para penangkar. Keuntungan penjodohan kenari secara massal adalah pemberian pakan relatif lebih cepat.
Proses penjodohan secara masal juga mempunyai keuntungan lebih hemat dalam perawatan dan modal. Hal ini dikarenakan dalam penjodohan masal hanya disediakan tempat pakan dan minum yang besar namun hanya beberapa buah saja. Tetapi dalam proses penjodohan masal ini banyak sekali kendalanya. Kendala tersebut antara lain antara indukan saling berebut jodoh dan sarang sehingga mengakibatkan pertarungan antar burung. Beberapa kelemahan pejodohan kenari dengan sistem massal antara lain:
a.   burung-burung kenari tersebut lebih lama dalam mencari pasangan;
b. proses perkawinan terganggu karena sifat pejantan adalah suka bertarung dengan pejantan lain;
c.  burung kenari yang kalah akan sedikit mengkonsumsi makanan sehingga menjadi kurus dan mudah terserang berbagai penyakit;
d.  Jika ada burung kenari yang terserang penyakit yang menular dan segera tidak diobati, maka akan menular ke burung kenari lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar